Ketika mengetahui Mums hamil kembali di saat menyusui sang Kakak, tentunya muncul rasa bimbang dan cemas, ya. Apa aman menyusui saat hamil? Dan, adakah resikonya pada perubahan janin? Yok, dapatkan jawabnya di sini.
Menyusui saat Hamil Boleh Saja Asal
Secara umum, ibu hamil sah-sah saja untuk selalu menyusui. Masalahnya badan Mums terus akan menghasilkan air susu yang cukup buat memberi gizi ke sang Kakak, sementara janin akan masih tetap memperoleh semua gizi yang diperlukan dari Mums.
Walau begitu, bersiap-siaplah pada peralihan yang mungkin dapat terjadi. Walau ASI memang bagus untuk dimakan sampai sang Kecil berumur dua tahun ataupun lebih, kandungan ASI bisa jadi berbeda. Disamping itu, produksi ASI condong turun bersamaan dengan perubahan kehamilan Mums. Beberapa faktor berikut yang umumnya membuat sang Kakak menyapih sendirinya saat sebelum si Adik lahir.
Namun perlu Mums kenali, ada banyak kondisi tertentu yang membuat menyusui saat hamil bukan gagasan yang bagus. Keadaan yang tidak dianjurkan untuk meneruskan menyusui saat hamil diantaranya:
– Kehamilan Mums terhitung ke kehamilan beresiko tinggi. Ada faktor-faktor yang membuat suatu kehamilan disebutkan beresiko tinggi, diantaranya hamil di atas 35 tahun, Index Massa Badan (BMI) saat sebelum hamil terbilang sangatlah kurus atau berat badan yang berlebih, terserang penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, dan mempunyai anak dengan permasalahan genetik atau cacat lahir.
– Berisiko mengalami keguguran.
– Mengandung anak kembar.
– Mempunyai kisah pendarahan, persalinan prematur, atau keguguran.
Terlepas dari tidak ada atau adanya ke-4 keadaan di atas, teruslah penting untuk konsultasi ke dokter apa Mums bisa menyusui sepanjang jalani kehamilan, ya.
Adakah Efek Samping Menyusui saat Hamil?
Memang benar-benar ada beberapa efek yang mungkin Mums rasakan atau alami bila memilih untuk menyusui sepanjang hamil. Efek itu diantaranya:
– Nyeri puting
Selekasnya sesudah Mums hamil, badan mulai melepas hormon progesteron dan estrogen. Hormon berikut yang membuat puting dan payudara berasa sakit, hingga membuat Mums berasa tidak nyaman saat bayi menyusu.
– Mual muntah
Fluktuasi hormon yang berjalan berlebihan sepanjang kehamilan ikut membuat Mums akan alami muntah dan mual. Keadaan ini bisa jadi semakin menjadi-jadi karena Mums masih meneruskan menyusui sepanjang hamil.
– Kontraksi ringan
Stimulasi puting melepas hormon oksitosin ke saluran darah. Oksitosin sebagai pembawa pesan kimiawi yang memerintah jaringan payudara untuk kontraksi dan keluarkan ASI atau umum disebutkan let down reflex. Di lain sisi, oksitosin ini memberitahu jaringan kandungan untuk kontraksi. Berikut kenapa menyusui saat hamil tidak dianjurkan pada kehamilan beresiko tinggi.
Sementara untuk janin, kenyataannya dia tetap memperoleh semua gizi yang diperlukan dari badan Mums. Karena itu, yakinkan Mums untuk mengaplikasikan skema makan yang bagus supaya tidak kekurangan nutrisi, masih tetap konsumsi multivitamin hamil, dan teratur memeriksa diri ke dokter.
Tips Lancar Menyusui selama Hamil
Setelah keadaan kehamilan Mums ditegaskan baik dan telah mendapatkan lampu hijau dari dokter, karena itu silahkan teruskan proses menyusui sepanjang kehamilan. Berikut beberapa panduan yang dapat Mums programk angar proses menyusui masih tetap nyaman dan aman:
– Ubah sikap menyusui
Bukan rahasia kembali jika menyusui memerlukan banyak energi. Kegiatan ini akan makin susah dilaksanakan karena keadaan Mums sekarang ini. Karena itu, yakinkan untuk duduk atau tiduran di lokasi yang nyaman saat menyusui. Di sekarang ini, Mums juga dapat colongan istirahat, hingga tidak akan kecapekan.
Di saat perut makin besar, cari sikap menyusui yang dirasa nyaman untuk Mums dan sang Kakak. Sikap menyusui dengan balita duduk bersilang di pangkuan Mums terang akan susah bila perut makin besar. Ini dapat diakali dengan menyusui sekalian tiduran miring, sang Kakak duduk, atau seperti berlutut.
– Cukupi gizi
Di saat Mums memilih untuk meneruskan menyusui saat hamil, itu memiliki arti Mums jadi ibu hamil sekalian ibu menyusui. Ke-2 peranan itu pasti memerlukan banyak energi . Maka, yakinkan Mums konsumsi cukup kalori untuk memenuhi keperluan diri kita dan janin.
Perbanyaklah konsumsi protein, selainnya karbohidrat dan lemak. Tidak boleh lupakan juga gizi micro yang dapat didapat dari vitamin hamil yang dokter resepkan. Untuk keperluan kalori, bumil yang masih tetap menyusui memerlukan tambahan kalori sekitar 500 kkal setiap hari.
– Perbanyak asupan cairan
Dalam kondisi istimewa ini, konsumsi cairan janganlah sampai dilalaikan. Selalu memenuhi keperluan cairan penting untuk kesehatan Mums, janin, dan untuk kebutuhan produksi ASI. Janganlah sampai Mums alami dehidrasi, yang bisa mengakibatkan beberapa efek, seperti sembelit, pusing, kecapekan dan kekurangan energi, dan sakit di kepala. Minimal Mums membutuhkan 2-3 liter setiap hari, yang dapat terpenuhi tidak cukup dengan minum air putih, tetapi dari konsumsi sayur dan buah.
Yang terpenting, prioritaskan kesehatan Mums saat sebelum memilih untuk meneruskan menyusui saat hamil. Janganlah sampai niat mulia Mums untuk selalu menyusui sang Kecil justru mencelakakan janin dalam kandungan.